PTK Kewirausahaan

 BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
            Dalam menjalani proses pembelajaran tentu tidak harus berada dikelas dengan cara ceramah yang diberikan narasumber kepada para peserta didik, tetapi juga dapat dengan membuat suatu tulisan yang tentu juga bertujuan untuk menambah pemahaman peserta didik. Pada makalah ini akan menjelaskan mengenai kewirausahaan. Sebelumnya, kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
            Kelezatan bakso ternyata tidak hanya berhasil memikat lidah masyarakat luas, makanan ini ternyata juga memberikan sejarah penting bagi Pak Oman dan istrinya Bu Tati dalam mengawali kisah suksesnya menjalankan bisnis rumahan.
            Tentu Anda sudah tidak asing lagi bila mendengar makanan bernama bakso. Bakso merupakan makanan yang mudah dijumpai dimana pun, dan diminati banyak orang. Bentuknya yang bulat dengan daging didalamnya dipadukan dengan mie dan sayuran serta bumbu-bumbu yang membuat bakso semakin digemari banyak orang, bahkan menjadi makanan wajib bagi sebagian orang setiap harinya. Peluang bisnis inilah yang telah dimanfaatkan oleh Pak Oman untuk memulai bisnis baksonya. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin mengupas dan mengkaji kesuksesan Bakso Mang Oman.

B.       RUMUSAN MASALAH
            Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimanakah perjalanan dibalik kesuksesan Pak Oman berjualan bakso.
2.      Bagaimana hubungan antara teori-teori kewirausahaan dengan perjalanan kesuksesan Pak Oman berjualan bakso?
3.      Apa saja pelajaran yang dapat diambil dari kesuksesan Pak Oman berjualan bakso?
C.       TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui perjalanan di balik kesuksesan Pak Oman berjualan bakso.
2.      Untuk mengetahui hubungan antara teori-teori kewirausahaan dengan perjalanan kesuksesan Pak Oman berjualan bakso.
3.      Untuk mengetahui pelajaran yang dapat diambil dari kesuksesan Pak Oman berjualan bakso.


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Perjalanan Dibalik Kesuksesan Pak Oman Berjualan Bakso
            Berawal dari pendapatan yang tidak menentu dari pekerjaannya sebagai buruh bangunan, dagang bubur kacang, dagang butil (sarebu tilu, seperti menjual pakaian dalam), dagang buah-buahan, kondektur truk, dan operator alat-alat berat, Kang Oman mulai mencari pekerjaan lain yang mampu memberikan penghasilan yang yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kemudian beliau bertemu temannya yang berjualan bakso dan mengajak beliau untuk berbisnis.
Awal berbisnis, beliau membawa dagangan dari Pak Haji orang Garduh, Desa Sagaracipta Kecamatan Ciparay, dengan modal awal Rp 15.000,- hasil tabungan beliau bersama istri yang bekerja sebagai buruh tani. Empat bulan kemudian tepatnya pada pertengahan tahun 1982, beliau memulai memproduksi bakso sendiri. Saat itu beliau memiliki anak pertama dari Bu Tati yang pada saat itu berusia 2 tahun yang kini melanjutkan bisnis tersebut.
Pada awal tahun 1988, usahanya mulai bangkit. Saat itu beliau sedang menantikan kelahiran anak ketiganya yang setelah lahir diberi nama Erna dan Erni. Pada tahun itu juga adik dari istrinya, Wiharna yang semenjak beberapa tahun sebelumnya kedua orangtuanya sudah meninggal tinggal bersama beliau dan istrinya. Wiharna yang sedang menempuh pendidikan SPG selanjutnya dibiayai oleh Kang Oman dan Bu tati sampai tamat D-2. Semenjak itu usaha Kang Oman semakin maju.
Pada tahun 2000, beliau menyewa sebuah kios. Tahun 2001 kiosnya pindah beberapa meter dari kios sebelumnya. Kemudian tahun 2002, kios yang disewa menjadi miliknya. Tahun 2004, kiosnya direnovasi. Tahun 2012, kios tersebut bersertifikat atas nama putra pertamanya, Yadi. Dan beberapa hari selanjutnya Kang Oman meninggal.
Kini usaha bakso ini telah memiliki 2 kios dan 8 gerobak bakso yang dijajakan keliling kampung-kampung oleh penjualnya. Dengan modal  Rp 1.000.000,-/hari, usaha bakso ini dapat mencapai omset minimum Rp 1.300.000 – 1.500.000 per hari, bahkan pada saat-saat tertentu mampu meraih omset lebih dari Rp 2.000.000,-.
Setelah 31 tahun usaha ini dijalankan, usaha bakso Kang Oman mampu menghasilkan:
1.      Tanah seluas 384  (24 tumbak versi masyarakat Desa Rancakole)
2.      Sawah seluas 480  (30 tumbak versi masyarakat Desa Rancakole)
3.      5 unit rumah (4 unit rumah telah ditempati oleh putra-putrinya)
4.      2 unit motor
5.      Menyekolahkan putra-putrinya, dan anak bungsunya saat ini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab semester 3 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
6.      Bapak Wiharna saat ini sudah selesai S-2, dan putri pertamanya sedang menempuh pendidikan kebidanan, beliau telah memiliki rumah, 2 unit motor, sawah, dan memiliki TKA/TPA.

B.       Hubungan Antara Teori-teori Kewirausahaan dengan Perjalanan Kesuksesan Pak Oman Berjualan Bakso
1.      Modal
Berdasarkarkan teori kewirausahaan terdapat  empat modal dalam kewirausahaan, yakni intelektual, social moral, mental, dan material. Hal ini pula dimiliki oleh Kang Oman. Berawal dengan mengetahui resep Bakso dari majikannya beliau mulai meracik sendiri resep Baksonya sendiri. Empat bulan berjualan bakso milik Pak Haji, beliau mulai terlihat lincah mengotak-atik resepnya sendiri. Walau rasa tak sehebat bakso-bakso ala restoran, namun harga bakso inilah yang menjadi nilai tambah kesuksesan bakso ini.
Selain itu, Kang Oman dikenal sebagai pedagang yang jujur. Ia juga terkenal alim dan berjiwa social tinggi. Hal ini ia buktikan dengan keikhlasan hatinya unuk menyekolahkan adik iparnya hingga berhasil lulus pendidikan SPG sampai mendapatkan ijazah S-2 UNINUS. Padahal saat itu, usahanya belum semaju saat ini. Namun, hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri mengapa bakso Kang Oman mulai diminati masyarakat. Padahal pada saat itu, ada dua orang pedagang lain yang memiliki cita rasa bakso yang sama atau mungkin lebih baik dari bakso Kang Oman. Namun, keikhlasan Kang Oman dalam menyekolahkan adiknya inilah yang membuat masyarakat begitu menyukai sosok Kang Oman. Dengan kata lain, modal social moral juga dimiliki oleh beliau.
Kemudian, Kang Oman yang dikenal pantang menyerah dan senantiasa optimis telah menjadikannya sebagai seorang wirausahawan yang dikenal sebagai slaah satu pedagang sukses di lingkungan masyarakat Desa Rancakole. Dengan modal awal dari tabungan istrinya hasil buruh tani, beliau dapat mengembangkan bisnisnya yang tetap dikenal masyarakat walaupun Kang Oman sudah tiada.
Jadi, dari uraian di atas, tampak jelas bahwa teori modal kewirausahaan benar-benar beliau miliki walaupun beliau sendiri tidak tahu tentang teori ini. Jiwa bisnis dan semangat berbisnislah yang melandasi beliau memiliki modal kewirausahaan ini.
2.      Langkah Kreatif
Dalam ilmu kewirausahaan dikenal 7 langkah kreatif yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Berawal dari alasan kurang terpenuhinya kebutuhan hidup dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan beliau mulai berfikir untuk menjalankan bisnis.walnya beliau berdagang Bubur kacang, namun tidak ada kemajuan. Sampai akhirnya beliau bertemu dengan rekan kerja semasa masih menjadi buruh bangunan. Rekannya tersebut mengajak Kang Oman untuk berjualan bakso. Awalnya Kang Oman merasa ragu karena hambatan modal. Namun, istrinya memberikan dukungan dengan menyerahkan seruas bamboo yang ternyata berisi tabungan Bu Tati selama menjadi buruh tani. Sejak saat itulah, beliau mulai berbisnis.
Empat bulan kemudian Kang Oman mulai memikirkan untuk mencoba membuat Bakso sendiri. Awalnya, beliau suka membantu Pak Haji membuat Bakso. Kemudian mencari tahu resepnya dengan bertanya kepada Pak haji dan meracik sendiri bakso. Awalnya beliau meracik bakso ditempat Pak Haji. Dengan kata lain, beliau sedang melewati tahap persiapan dan penyelidikan.
Setelah itu, beliau mulai berfikir untuk memproduksi bakso sendiri dengan pertimbangan agar penghasilannya meningkat. Namun pada saat itu beliau merasa ragu karena pertimbangan Pak haji yang sangat bijaksana dan baik kepada keluarganya. Namun, karena dorongan istrinya serta ijin dari pak Haji akhirnya beliau memutuskan untuk memproduksi sendiri
3.      Inovasi
Proses inovasi Bakso kang Oman:
a.       Resep
Bakso Kang Oman memiliki cirri khas tulang ayam ang belum pernah terfikrkan oleh pedagang lain. Tulang ayam ini memberikan perbedaan rasa yang mencolok dengan bakso yang lain.
b.      Harga
Harga bakso Kang oman dikenal sangat murah dengan ukuran bakso yang lebih besar dibnading dengan bakso yang lain. Karena bakso dijual dengan harga murah, beliau mengakalinya dengan menambahkan daging ayam untuk pada resepnya. Walau rasa bakso Kang Oman kurang istimewa, tapi hargalah yang membuat Bakso ini sangat disukai masyarakat.

C.       Pelajaran yang Dapat Diambil dari Kesuksesan Pak Oman Berjualan Bakso
1.      Pantang menyerah
2.      Tidak mementingkan untung besar yang penting usaha jalan terus.
3.      Optimis
4.      Tidak pernah takut rugi

Motto Dagang Kang Oman : Lamun rugi kudu seuri, lamun sepi kudu seuri, lamun untung kudu di syukuri, rezeki kudu di bagi-bagi.

D.    Faktor Lain Dibalik Kesuksesan Kang Oman
1.      Bersedekah
2.      Menyayangi anak yatim dengan tulus dan ikhlas

3.      Rezeki yang diperoleh Kang Oman, dirasakan pula oleh tetangganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29 JUDUL PTK GURU PKN TERBARU DAN LENGKAP ! DOWNLOAD PTK GURU PKN GRATIS !

Cara Menganalisis Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

JASA PEMBUATAN PTK GURU